KEBERHASILAN DAN PERKEMBVANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI ABBASIYAH
KEBERHASILAN DAN PERKEMBVANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI ABBASIYAH
1. Dorongan Mencari Ilmu dan Menjadi Ilmuwan
Sejarah telah mencatat bahwa sebelum bangsa Barat (Eropa) mencapai kemajuan di bidang Iptek (Ilmu Pengetahuan dan teknologi) seperti sekarang, umat Islam sudah mendahuluinya selama 6 abad, sejak tahun 611 (zaman Nabi) s/d 1250 Masehi (zaman Abbasiyah akhir). Masa kejayaan perkembangan Iptek di dunia Islam terjadi antara tahun 750 s/d 1100 M pada masa kekhalifahan bani Umayyah di Andalusia – Spanyol (Cordova) dan bani Abbasiyah di Baghdad (Irak).
Perhatian dan minat para ulama dan ilmuwan muslim terhadap Iptek sangat besar, karena dorongan dari ajaran Islam. Pada saat dunia Barat (Eropa) yang dipengaruhi ajaran Gereja menyatakan anti dan menentang Iptek pada Jaman Pertengahan, maka Islam justru menyatakan sebaliknya, bahwa Iptek tidak dapat dilepaskan dari ajaran Islam.
Nabi bersabda,
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ اْلآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ. ( رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ )
Artinya :"Barangsiapa yang ingin hidup sejahtera di dunia, sarananya adalah ilmu. Siapa yang ingin hidup bahagia di akhirat, sarananya adalah ilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki keduanya, sarananya adalah ilmu".
Menurut Islam, sumber ilmu pengetahuan adalah Alloh. Tugas seorang muslim adalah membuka pintu ilmu, menggali dan mengembangkan ilmu Alloh yang tersebar di alam semesta ini. Mencari ilmu bagi muslim dan muslimah adalah wajib hukumnya, sebagaimana sabda Nabi Saw:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Nabi bersabda lagi :
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلَى اللَّحْدِ
Artinya: "Carilah ilmu sejak dari buaian ibu (lahir) sampai ke liang lahad (mati)".
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَ لَوْ بِالصِّيْنِ
Artinya: "Carilah ilmu, sekalipun sampai ke negeri Cina"
Alloh berfirman,Artinya: " …. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. .... " (QS Al-Mujadilah [58] : 11)
2. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah
Pengaruh dari kebudayaan bangsa yang sudah maju, terutama melalui gerakan terjemahan, membawa kemajuan dibidang ilmu pengetahuan agama. Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu dinasti Islam yang sangat peduli dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan. Upaya ini mendapat tanggapan yang sangat baik dari para ilmuwan. Sebab pemerintahan dinasti abbasiyah telah menyiapkan segalanya untuk kepentingan tersebut. Diantara fasilitas yang diberikan adalah pembangunan pusat-pusat riset dan terjemah seperti Baitul Hikmah, majelis munadzarah dan pusat-pusat study lainnya.
Ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah tumbuh dan berkembang dengan suburnya disebabkan oleh dua faktor :
1) Terjadinya asimilasi budaya antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain seperti Persia, Yunani, India, yang sudah maju Iptek-nya. Di masa ini banyak bangsa non Arab yang masuk Islam dan sangat besar sahamnya dalam perkembangan Iptek. Bangsa Persia berjasa dalam ilmu pemerintahan, filsafat dan sastra. Pengaruh bangsa India terlihat pada ilmu kedokteran, matematika dan astronomi. Pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan berbagai bidang ilmu, terutama filsafat.
2) Gerakan penterjemahan berjalan melalui 3 fase:
Fase pertama pada masa Al-Manshur sampai Harun Al-Rasyid, penterjemahan terfokus pada ilmu astronomi dan logika (mantiq).
Fase kedua pada masa Al-Makmun hingga tahun 300 H, terfokus pada ilmu kedokteran dan filsafat. Dan
Fase ketiga setelah tahun 300 H, bidang ilmu yang diterjemahkan semakin luas.
3. Perkembangan Bidang Ilmu Naqli :
1) Ilmu Hadis
Diantara tokoh yang terkenal di bidang ini adalah:
a. Imam Bukhari (810-870 M). Nama : Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardzibah al-Bukhari. Karyanya : kitab “al-Jami’ al-Shahih al-Bukhari”, “at-Tarikh as-Sagir”, “at-Tarikh al-Ausat”, “Tafsir al-Musnad al-Kabir”, dll.
b. Imam Muslim (817 – 875 M). Nama : Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Nisaburi. Dalam rawi hadits, Imam Bukhari dan Imam Muslim sering disebut Syaikhoni (Dua Syekh). Karyanya : kitab “al-Jami’ al-shahih al-muslim”. Para ulama’ menempatkan kitab Sahih Muslim pada peringkat kedua sesudah Sahih Bukhari.
c. Ibnu Majah (823-887 M). Nama : Abu Abdillah Muhammad bin Yazid ar-Raba’I al-Qazwani. Karyanya: kitab “Sunan Ibnu Majah”.
d. Abu Daud (817-888 M). Nama : Abu Dawud Sulaiman bin al-asy’as bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Amr bin Amran al-Azdi as-Sijistani. Karyanya: kitab “Sunan Abu Dawud”.
e. At-Tirmidzi (209-279 H). Nama : Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Da Dahlat as-Sulami al-Bugi. Dalam bidang hadits, at_Tirmizi adalah murid Imam Bukhari. Pendapat Imam Bukhari tentang nilai hadits sering ditampilkan dalam karyanya, “Sunan at-Tirmizi”.
f. An-Nasa’i (830-915 M). Nama : Ahmad bin Syu’aib bin Ali bin Bahr bin sinan. An-Nasa’I menulis beberapa kitab : as-Sunan al-Kubra, as-Sunan al-Mujtaba’, Kitab Tamyiz, Kitab ad-Du’afa’, Khasa’is Amirul Mu’minin Ali bin Abi thalib, Musnad Ali, dan Musnad Malik.
2) Ilmu Tafsir
Dalam bidang tafsir, sejak awal sudah dikenal dua metode penafsiran: Pertama, tafsir bil-ma’tsur yaitu, interpretasi tradisional dengan mengambil interpretasi dari hadis Nabi SAW dan para sahabatnya. Mufassir masyhur golongan ini antara lain
a. Ibn Jarir at-Thabary dengan tafsirnya sebanyak 30 juz
b. Ibn Athiyah al-Andalusy (Abu Muhammad bin Athiyah)
c. al-Sud’a Muqatil bin Sulaiman yang mendasarkan penafsirannya pada Ibn Abbas, Ibn Mas’ud, dan para sahabat lainnya.
Kedua, tafsir bil-ra’yi yaitu metode rasional yang lebih banyak bertumpu kepada pendapat dan pikiran dari pada hadis dan pendapat sahabat. Mufassir golongan ini antara lain :
a. Abu Bakar Asma (mu’tazilah),
b. Abu Muslim Muhammad bin Nashr al-Isfahany (mu’tazilah) dengan kitab tafsirnya 14 jilid.
3) Ilmu Fiqih
Dalam bidang fiqih, para fuqaha’ yang ada pada masa Bani Abbasiyah mampu menyusun kitab-kitab fiqih terkenal hingga saat ini. Ada 4 fuqoha’ yang terkenal dengan sebutan “Imam mazhab empat”
a. Imam Abu Hanifah (700-767 M). Nama : Nukman bin Tsabit, dikenal sebagai pembangun madzhab Hanafi. Pendapat-pendapat hukumnya dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi di Kuffah, karena itu mazhab ini lebih banyak menggunakan pemikiran rasional dari pada hadis. Karyanya: kitab “Musnad al-Imam al-A’dzam” atau fiqih al-akbar. Muridnya dan sekaligus pelanjutnya, Abu Yusuf, menjadi Qodhi Al-Qudhal di zaman Harun Al-Rasyid.
b. Imam Malik (713-795 M). Nama: Anas bin Malik, terkenal sebagai ahli hadis dan pembangun Madzhab Maliki. Dia lebih cenderung menggunakan dalil naqli (nash Qur'an dan hadis) dan tradisi masyarakat Madinah daripada dalil aqli (rasional). Karyanya : yang terbesar berjudul Al-Muwattha', yang berisi kumpulan Hadis Nabi.
Perkembangan madzhabnya tersebar di negara Tunisia, Libiya, Mesir, Spanyol dan daerah Afrika lainnya.
c. Imam Syafi’i (767-820 M). Nama : Muhammad bin Idris Asy-Syafi'iy, terkenal sebagai pembangun Madzhab Syafi'iy. Corak pemikiran Madzhabnya : berusaha memadukan antara madzhab Hanafi yang rasionalis dan Maliki yang ortodoks (salafi).
Dari pengetahuannya yang mendalam di berbagai disiplin ilmu agama, dan penguasaannya terhadap ilmu Mantik (Logika / silogisme Aristoteles), ia melahirkan pemikiran fiqih yang logis dan sistimatis, serta menemukan ilmu Ushul fiqih.
Karyanya: (1) kitab Al-Umm (berisi kumpulan hasil pemikiran ijtihadnya di bidang hukum Islam) dan kitab; (2) Musnad Imam Syafi'iy (berisi kumpulan hadis Nabi); (3). Ar-Risalah” (berisi kaidah-kaidah ilmu ushul fiqih secara lengkap).
Perkembangan madzhab Syafi'iy tersebar di negara Mesir, Irak, Pakistan, Asia Tenggara (Indonesia, Malaisia, Thailan dan sekitar).
d. Imam Ahmad ibn Hambal (780-855 M). Nama : Ahmad bin Hanbal. Lahir di Baghdad. Ia terbilang murid Imam Syafi'iy, dan pembangun Madzhab Hanbali. Karya tulis terbesarnya berjudul : ”Al-Musnad” yang berisi kumpulan hadis Nabi, dan kitab ”An-Nasikh wal Mansukh”.
4) Ilmu Akhlak dan Tasawuf
Kecenderungan pemikiran yang bersifat filosofi menimbulkan gejolak pemikiran diantara umat islam, sehingga banyak diantara para pemikir muslim mencoba mencari bentuk gerakan lain seperti tasawuf. Ilmu tasawuf adalah ilmu hakekat yang pada intinya mengajarkan penyerahan diri kepada Allah, meninggalkan kesenangan dunia dan hidup menyendiri untuk beribadah kepada Allah.
Para Ulama’ ahli ilmu akhlak :
a. Imam Mawardi (975-1058 M).Karya tulisnya antara lain berjudul : Al-Ahkamus Sulthaniyyah (berisi politik / tatanegara). Di bidang Akhlak, ia menulis buku yang terkenal sampai saat ini berjudul: Adabud-Dunya wad-Din.
b. Imam Ghazali (1058-1111 M). Ia lahir di Thus (Iran) dengan nama lengkap Abu Hamid Muhamad bin Muhammad at-Tusi asy-Syafi'iy al-Ghazali. Ia seorang multidisipliner, dan seorang penulis yang sangat produktif dan berkualitas. Jumlah karangannya lebih dari 100 judul. Buku yang sangat terkenal di seluruh dunia dan menjadi puncak karya intelektualnya berjudul : Ihya' 'Ulumiddin (Menghidup-hidupkan ilmu agama), yang berisi pandangannya tentang ilmu tauhid, syariat, akhlak dan tasawwuf. Di Indonesia, buku ini menjadi kajian para kiyai, sarjana, dan santri senior di setiap pondok pesantren.
c. Imam Ibnu Miskawaih (932-1030 M). Ia seorang filsuf muslim yang ahli di bidang ethika. Bukunya berjudul : Tadzhibul Akhlaq wa Tat-hirul A'raq (Pendidikan akhlak dan pencucian jiwa).
Dia juga ahli filsafat Aristoteles. Karena keahliannya di bidang filsafat, ia mendapat julukan "Al-Mu'allimus Tsalits" (guru ketiga). Guru pertamanya adalah Aristoteles, sedang Guru keduanya adalah Al-Farabi.
Para ulama Tasawuf (sufi) antara lain :
a. Al Qusyairi. Nama : Abu Qasim Abdul Karim bin Hawazin al Qusyairi. Kitab tasawuf yang terkenal ”Ar Risalatul Qusyairi”.
b. Syahabuddin Suhrawardy (wafat 632 M). Kitab tasawufnya ”Awaritul Ma’arif”.
c. Imam Ghazali. Bukunya yang sangat terkenal di bidang ilmu akhlak tasawuf: Ihya’ Ulumddin.
d. Dzun-Nun Al-Mishri (190-245 M). Lahir dan wafat di Mesir. Dzunnun al-Mishri dikenal sebagai orang pertama yang mengenalkan maqamat dalam dunia sufi.
e. Sirri al-Saqathi (wafat 253 H). Dia mengenalkan uzlah-uzlah yang sebelumnya hanya dikenal sebagai tindakan menyendiri secara personal, dikembangkan oleh al-Saqathi menjadi “uzlah kolektif”, uzlah yang ditujukan untuk menghindari kehidupan duniawi yang melenakan.
f. Abu Yazid al-Bustami (wafat di Bistam Iran tahun 873 M). Nama: Abu Yazid (Bayazid) Taifur bin Isa bin Surusyan. Seorang sufi Persia yang mengenalkan konsep ittihad atau penyatuan asketis dengan Tuhan, melalui beberapa proses : mulai fana’ dalam yang dicinta (Allah), bersatu dengan yang dicinta, dan kekal bersamaNya.
g. Al-Junaid al-Baghdadi (909 M). Dia mencoba mengkompromikan tasawuf dengan syariat, hal ini ia lakukan setelah melihat banyaknya pro-kontra antara sufi dan ahlu al-hadis di masanya Lagi pula al-Junaid juga mempunyai basic sebagai seorang ahli hadis dan fiqh.
h. Al-Hallaj, (858-922 M). Nama : Husein bin Mansur al-Hallaj.Dia murid Al-Junaid al-Baghdadi yang lebih berani dan radikal dengan konsep Hulul yaitu konsep wahdatul wujud dalam versi lain, yang berangkat dari dua sifat yang dipunyai manusia yaitu nasut dan lahut.
5) Ilmu Kalam (Teologi Islam)
a. Abu Hasan Al-Asy'ari (872-913 M). Ia pembangun paham Ahlussunnah wal jamaah di bidang ilmu kalam. Ia terkenal dengan rumusannya bahwa sifat wajib bagi Alloh ada 13 sifat, mulai dari wujud, qidam baqo', sampai kalam.
Karya-karya tulisnya yang dijadikan rujukan para ulama ilmu kalam sampai sekarang, diantaranya berjudul : a). Maqolatul Islamiyyin (pendapat golongan Islam); b) Al-Ibanah 'an Ushuliddiniyyah (penjelasan tentang dasar-dasar agama); c) Al-Luma' (sorotan) yang berisi penjelasan tentang ketuhanan, dosa besar dan persoalan ’aqidah.
b. Abu Manshur Al-Maturidi (875-944 M). Seperti halnya Al-Asy'ari, Ia pembangun paham Ahlussunnah wal jamaah bidang ilmu kalam. Dalam membahas sifat-sifat Alloh, ia merumuskan bahwa sifat Allah berjumlah 20 sifat yang dikelompokkan menjadi 4 sifat, yaitu sifat nafsiyyah, salbiyah, ma'aniy dan ma'nawiyah.
4. Perkembangan Ilmu Aqli :
1) Filsafat (Philosophia)
Filsafat adalah induk Ilmu pengetahuan. Dari Filsafat berkembang ilmu-ilmu lain yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Melihat fungsi Filsafat bagi umat Islam, maka para cendekiawan muslim di samping memahami Filsafat, mereka juga ulama yang sangat disegani kedalaman ilmunya di berbagai bidang, misalnya Imam Al Gazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Thufail, dan di antara mereka ada yang sangat menguasi ilmu-ilmu umum, misalnya kedokteran (Ibnu Sina) dll.
Para Filosof yang ilmu dan pemikirannya sampai kepada kita sampai saat ini antara lain:
a. Abu Ishak Al Kindi (194 – 260 H / 809 – 873 M). Ia seorang Filosof Arab pertama. Selain itu, dia juga seorang dokter Islam yang terkenal. Ia ahli dalam pengobatan Mata sebagaimana dalam buku “Optics” (Ilmu mata) yang menjadi referensi pemikiran Roger Bacon.
b. Abu Nasr Al Farabi (wafat 916 M dalam usia 80 tahun). Dia seorang Filosof Islam yang paling faham terhadap pemikiran Aristoteles. Orang Eropa menyebutnya dengan Al-Pharabius. Di bidang Seni Musik, dia menciptakan alat music “piano” (Al-Qonun)
c. Ibnu Sina atau Avicena (980 – 1037 M). Selain seorang “Dokter”, dia juga ahli filsafat dan menguasai ilmu agama seperti tafsir, fiqih, perbandingan agama, Tasawuf. dan filsafat. Di bidang filsafat, karyanya yang berjudul Asy-Syifa' menguraikan pemikiran filsafatnya yang terpenting dan terbesar, lalu diringkas dalam bukunya : An-Najat.
d. Al-Gazali (1058 – 1101 M). Di bidang filsafat ketuhanan (Teologi), Imam Ghazali diakui para sarjana Barat modern dan sarjana Islam sebagai pemikir ulung dan paling orisinal sepanjang sejarah, disebabkan usahanya mengkritik habis-habisan pemikiran ketuhanan (teologi) yang didasarkan pada filsafat Yunani, yang menurutnya dapat menyesatkan aqidah umat Islam. Maka lahirlah bukunya yang berjudul "Tahafutul Falasifah" (Kerancuan pemikiran para filosof), dengan tujuan untuk membentengi umat Islam dari bahaya berfikir bebas (liberal) secara berlebihan yang mengakibatkan mereka meninggalkan ibadah. Atas perannya ini ia dijuluki dengan "Hujjatul Islam" (Argumentasi Islam).
Buku karangannya lainnya di bidang filsafat antara lain : Al Munqidz minadh Dhalal, Maqosidul Falasifah. Dll.
e. Ibnu Rusyd atau Averoes (1126 – 1198 M). Selain ahli kedokteran, dia juga ahli filsafat, pengikut Aristoteles yang sangat berpengaruh. Demikian besar pengaruhnya di Eropa, maka di Eropa timbul gerakan Averroeisme yang menuntut kebebasan berfikir dan memprotes kekuasaan gereja yang memonopoli pemikiran keagamaan. Tentu saja gerakan mereka ditolak oleh pihak gereja. Berawal dari gerakan Averroeisme inilah kemudian lahir reformasi di Eropa pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad 17 M, yang sangat berpengaruh mendorong lahirnya Agama Kristen Protestan, yang memisahkan diri dari Agama Kristen Katolik.
Bukunya di bidang filsafat antara lain : Mabadiul Falasifah, Thahafutut Thahafut, dll.
2) Ilmu Kedokteran
Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa Bani Abbasiyah. Pada masa itu telan didirikan apotek pertama di dunia, dan juga telah didirikan sekolah farmasi. Diantara para cendekiawan kedokteran :
a. Ibnu Sina (980 – 1037 M). Sarjana Barat menyebutnya Aviecena. Ia terkenal Ahli kedokteran. Dia dinobatkan sebagai Father of Doctors (Bapak kedokteran). Karya tulisnya yang terkenal Al-Qonun fith-Thibb (Dasar-dasar ilmu kedokteran), berisi ensiklopedi ilmu kedokteran.
Kata DR Robinson, buku ini sangat berpengaruh dan dijadikan literatur wajib pada fakultas Kedokteran di berbagai Universitas di Asia dan Eropa selama 6 abad. Dan selama dinasti Han di Cina, buku ini menjadi standar karya-karya medis Cina. Buku ini diterjemahkan ke berbagai bahasa, antara lain kedalam bahasa inggris dengan judul Canon of Medicine.
b. Ar-Razi (865 – 925). Nama lengkapnya, Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Sarjana Barat menyebutnya Razhes. Ia ahli di bidang Kedokteran. Bukunya berjumlah + 166 judul. Dalam bidang kedokteran saja ada 56 judul buku. Buku terkenalnya berjudul Al-Hawi (inti sari ilmu Kedokteran Yunani, Syiria dan Arab, terdiri dari 20 jilid besar) yang berisi ensiklopedi informasi kedokteran, yang menjadi buku induk kedokteran modern.
Ar-Razy adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan kolera, dalam bukunya Small-pax and Measless (Ilmu Campak dan Kolera)..
Ar-Razy juga ahli Filsafat dan Kimia. Di bidang ilmu Kimia, dia menulis buku Al Kimiya (berisi tentang pembagian benda-benda kimia dan nama-nama zat Kimia).
c. Ibnu Rusyd (1126 - 1198 M). Nama lengkap : Abu Wahid Muhammad bin Ahmad Ibnu Rusyd. Sarjana Barat menyebutnya Averros. Ia dikenal sebagai Perintis Ilmu Kedokteran umum dan Histologi (Ilmu jaringan tubuh). Juga berjasa dalam bidang penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar. Karya tulis dalam bidang ini berjudul Al-Kulliyyat fit-Thibb (Aturan-aturan umum ilmu kedokteran) yang terdiri atas 16 jilid besar.
Selain dokter, Ibnu Rusyd juga ahli filsafat dan ahli Agama (Fiqih) dengan bukunya yang berjudul Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, berisi kajian hukum fiqih madzhab Maliki yang tersusun secara sistimatis.
d. Abu Nasr Al Farabi. Selain seorang filosof, dia juga seorang dokter muslim. Karyanya yang terkenal dalam bidang kedokteran adalah Kunci Ilmu (Key of Sciences) 976 yang ditulis ulang oleh Muhammad al Khawarizmi dan buku Fihrist al Ulum (Indec of Sciences) 988, yang ditulis ulang oleh Ibnu Nadim.
3) Ilmu Alam (Kimia, Fisika, Biologi)
Ilmu kimia juga termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh kaum muslimin. Dalam bidang ini mereka memperkenalkan eksperimen obyektif. Diantara tokoh kimia yaitu: Jabir bin Hayyan.
a. Jabir Ibnu Hayyan (778 M). Selain seorang dokter pertama dunia Islam, dia terkenal sebagai Bapak Ilmu Kimia dalam Islam. Ia berpendapat bahwa logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak dengan mencampurkan suatu zat tertentu. Bukunya yang terkenal : “Book of the Composition al Chemy” (1144) dan “Book of Seventy” (1187).
b. Al-Ashaamiy. Ahli Biologi, Botani. Bukunya : Kitabun Nabati wasy-Syujjar membahas tentang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan
c. Ibnu Haitam (965 – 1039). Nama lengkapnya : Abu Ali Hasan bin Haithami. Di Barat dikenal dengan nama Avenetan, nama lainnya adalah Alhazen.
Selain seorang dokter istana, ia juga ahli fisika dan matematika. Buku terkenalnya berjudul Al-Manazhir menjelaskan ilmu optik. Ia melakukan percobaan dan menguji pembiasan sinar melalui medium udara dan air dengan mempergunakan ruas-ruas bundar seperti gelas kaca yang penuh air, sampai pada penemuan teoritis tentang lensa kaca pembesar. Teorinya ini digunakan selama 6 abad sebelum ditemukan hukum sinus ciptaan Descartes.Teorinya tentang optik mempengaruhi teori sarjana Barat seperti Issac Newton, John Kepler, Roger Bacon.
d. Al-Jahiz (775 - 868 M). Ahli biologi dan zoologi. Bukunya berjudul Al-Hayawan (hewan-hewan).
e. Ibnu Baitar (wafat 1248 M). Ahli Biologi, Botani, & farmasi. Di Barat dikenal dengan nama "Aben Bethar". Ia mengembangkannya kedalam obat-obatan (farmasi). Bukunya Al-Jami' al-Mufrodat al-'Adawiyah wal Aghziyah membahas koleksi obat-obatan sederhana yang diramu dari berbagai jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan.
4) Ilmu Matematika & Astronomi
a. Al-Khawarizmi (780 – 850 M). Ahli Matematika. Nama lengkap : Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Sarjana Barat menyebutnya Algorisme. Ia memperkenalkan angka arab (numeral arabic : 1,2,3,4,5,6,7,8,9) penemu angka ”0” (nol) dan Penemu ilmu Aljabar.
a. Kata Aljabar diambil dari judul bukunya: Al-Jabru wal Muqobalah. Buku ini dipakai sebagai literatur wajib di beberapa Universitas Eropa sampai abad 16, sehingga ia mempengaruhi teori ilmuwan Omar Khayam, Leonardo de Pisa, dll.
b. Omar Khayam (1038 – 1123 M). Ia bintangnya matematika pada abad pertengahan, yang mengembangkan rumus-rumus matematikanya Al-Khawarizmi. Dia penemu persamaan kubik dan persamaan derajat.
c. Al-Fazari. Dia seorang astronom Islam pertama yang menciptakan Astrolabe. Karyanya antara lain berjudul Kitab al-Zij (tabel), Al-'Amal bil Asturlab, Al-Qasidah fi 'Ulumin Nujum.
d. Al-Farghani. Nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad al-Farghani. Di Barat terkenal dengan nama Alfarganus. Ia seorang astronom terkemuka di masanya dan terkenal di Barat pada abad pertengahan. Ia menulis buku ringkasan ilmu astronomi berjudul Harakat al-Samawiyah wa Jawami'ul-'ilmin Nujum. Ia menetapkan diameter bumi sepanjang 6500 mil dan menemukan jarak yang paling jauh, serta menemukan diameter planet-planet.
e. Abu Raihan al-Biruni (973 – 1048 M). Dia seorang ahli astronomi, astrologi, matematika dan dan fisika. Karyanya + 180 judul, diantaranya berjudul At-Tafhim li-awa-ili shina'atit Tanjim, yang menjelaskan fenomena alam seperti sinar zodiac dan air pasang di musim bunga dalam kaitannya dengan tekanan hidrostatika.
f. Al-Battani (858 – 929 M). Nama lengkapnya : Abu Abdillah Muhammad ibn Jabir al-Battani. Di Barat dikenal dengan nama Albetegni. Dia ahli matematika dan astronomi. Dia menciptakan istilah perhitungan Trigonometri dengan unsur-unsur, seperti Sin (Jaib), Tangen dan Contangen
Karya tulis terbesarnya : Ma'rifat Matallil Buruj fima baina Arab al-Falak, tentang astronomi yang dilengkapi dengan tabel-tabel. Ia berhasil menentukan garis lengkung atau kemiringan ekliptik (orbit dimana matahari kelihatannya bergerak), panjangnya tahun tropis, lamanya musim, serta tepatnya orbit matahari dan orbit utama planet-planet.
g. Nasiruddin Ath-Thusi (1274). Ia dikenal sebagai seorang astronom dengan bakat yang luar biasa. Dalam hidupnya, ia menulis sebanyak 16 buah buku astronomi dan 14 buku Matematika. Yang paling istimewa adalah buku Quadri Lateral yang menjadi dasar trigonometry, plenometry dan sperical. Khusus dalam bidang Ilmu perbintangan, ia membuat Observatorium Maragha (di Asia kecil), membuat jadwal baru yang disebut dengan “Ilkhanian”, dan membuat cincin pengukur gerhana Matahari dan Bulan serta Katulistiwa.
h. Abu Ma’syar al- Falaky. Bukunya: “Isbatul Ulum” dan “Haiatul Falak”
5) Ilmu Bahasa dan Sastra
Ilmu-ilmu bahasa yang berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah adalah ilmu nahwu, ilmu sharaf, ilmu bayan, ilmu badi’, dan arudl. Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, disamping sebagai alat komunikasi antar bangsa.
Diantara para ahli ilmu bahasa adalah:
a. Imam Sibawaih (w. 183 H), ahli nahwu.
b. Al-Kisa’i
c. Abu Zakaria Al-Farra (w. 208 H).
Pada masa ini lahir pujangga dan penyair yang sangat besar yang berpusat di kota Bagdad. Abu Nuwas atau Abu Nawas adalah salah seorang penyair terkenal dengan karya cerita humornya
Karya sastra yang sampai sekarang menjadi legenda adalah Alfu Lailah Wa Lailah (the Arabian Night), adalah buku cerita Seribu Satu Malam yang sangat terkenal dan diterjemahkan ke dalam hampir seluruh bahasa dunia, ditulis oleh An-Nasyasi. .
6) Geografi dan Sejarah
Dalam bidang geografi, umat Islam sangat maju karena sejak semula bangsa Arab merupakan bangsa pedagang yang biasa menempuh jarak jauh untuk berniaga. Di antara wilayah pengembaraan umat adalah umat Islam mengembara ke Cina dan Indonesia pada masa-masa awal kemunculan Islam. Di antara tokoh ahli geografi yang terkenal adalah :
a. Abul Hasan Al-Mas’udi (w. 345 H/956 M), seorang penjelajah yang mengadakan perjalanan sampai Persia, India, Srilanka, Cina, dan penulis buku “Muruj Az-Zahab wa Ma’adin Al-Jawahir”.
b. Ibnu Khurdazabah (820-913 M) berasal dari Persia yang dianggap sebagai ahli geografi Islam tertua. Diantara karyanya adalah “Masalik wa Al-Mamalik”, tentang data-data penting mengenai sistem pemerintahan dan peraturan keuangan.
c. Ahmad El-Ya’kubi, penjelajah yang pernah mengadakan perjalanan sampai ke Armenia, Iran, India, Mesir, Maghribi, dan menulis buku “Al-Buldan”.
d. Abu Muhammad Al-Hasan Al-Hamdani (w. 334 H/946 M), karyanya berjudul “Sifatu Jazirah Al-Arab”.
Di bidang ilmu sejarah, banyak muncul tokoh-tokoh sejarah, diantaranya: Ahmad bin Ya’kubi (w. 895 M) karyanya adalah “Al-Buldan” (negeri-negeri) dan “At-Tarikh” (sejarah).
SOAL LATIHAN
I. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d dan e di depan jawaban yang paling tepat
1. Perkembangan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang pesat terutama pada masa Daulat Bani Abbas. Terbukti pada masa pemerintahan Kholifah Al-makmun putera kholifah Harun Al-Rasyid mendirikan perpustakaan yang bernama Baitul Hikmah yang merupakan perpustakaan terbesar sedunia kala itu. Bahkan menggaji penterjemah beragama Nashroni untuk menterjemah pengetahuan berbahasa Yunani. Dari ilustrasi perkembangan ilmu pengetahuan Daulat Abbasiyah tersebut di atas yang patut diteladani pada saat ini adalah ….
a. Pengembankan Ilmu pengetahuan melalui perpustakaan
b. Mengembangkan perpustakaan dalam satu bahasa tertentu
c. Menelusuri ilmu pengetahuan berbahasa asing
d. Pengembangan perpustakaan dalam satu tempat
e. Semua jawaban benar
2. Usaha pengumpulan dan penulisan hadis Nabi pertama kali dilakukan oleh Ibnu Syihab az-Zuhri di masa Bani Umaiyah, atas inisiatif kholifah .......
a. Abu Bakar Shidiq d. Umar bin Abdul Aziz
b. Umar bin Khotthob e. Nabi Muhammad SAW
c. Usman bin Affan
3. Puncak perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam terjadi pada masa......
a. Nabi Muhammad d. Bani Abbasiyah
b. Khulafaur Rasyidin e. a dan d benar
c. Bani Umaiyah
4. Puncak perkembangan IPTEK di masa Abbasiyah terjadi semasa kholifah ....
a. Harun al-Rasyid d. Mu’tasim Billah
b. Al-Walid e. Al – Muttaqin
c. Al-Hakam
5. Pada saat itu (nomor soal 5) kota ......... menjadi pusat kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
a. Damaskus d. Madinah
b. Baghdad e. Eropa
c. Cordova
6. Berikut ini adalah ulama besar yang penulis buku Ihya’ Ulumiddin .....
a. Ibnu Sina d. Al-Ghozali
b. Al-Khawarizmi e. Ibnu Sujak
c. Ibnu Rusyd
7. Berikut ini cendekiawan muslim ahli kedokteran, penulis buku Al-Qonun fith-Thibb, yang dinobatkan sebagai Father of Doctors ......
a. Ibnu Sina d. Al-Ghozali
b. Al-Khawarizmi e. Al-Khanafi
c. Ibnu Rusyd
8. Berikut ini ahli Matematika dan penemu Ilmu Al-Jabar ........
a. Ibnu Sina d. Al-Ghozali
b. Al-Khawarizmi e. Al-Khanafi
c. Ibnu Rusyd
9. Berikut ini pembangun faham Ahlussunnah Wal Jamaah bidang ilmu kalam, penulis buku Al-Maqolatul Islamiyyin ......
a. Abu Hasan Al-Asy’ari d. Al-Baqilani
b. Hasan Al-Basri e. Semua Benar
c. Abu Manshur Al-Maturudi
10. 11. Salah satu hadis Nabi yang mendorong para ulama dan cendekiawan muslim berlomba-lomba menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan adalah :
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلَى اللَّحْدِ
Artinya : ”Carilah ilmu pengetahuan .......
a. walaupun sampai keluar negeri
b. walaupun sampai ke negeri china
c. sejak dari buaian ibu sampai ke liang lahad
d. sejak masa kecil sampai dewasa
e. sampai seumur hidup mu
11. Daulah Abbasiyah didirikan oleh ........
a. Abdullah bin Abbas d. Abu Ja’far al-Mansur
b. Harun al-Rasyid E. Khulafaur Rasyidin
c. Abul Abbas As-Saffah
12. Pada masa awal didirikan, daulah Abbasiyah beribu kota di ....
a. Damaskus d. Hasyimiyah al Anbar
b. Baghdad E. Arab Saudi
c. Khurasan
13. Hal yang dilakukan oleh pemerintah Bani Abbasiyah dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan adalah ....
a. menggalang penyusunan buku d. Menghidupkan diskusi
b. Membangun pusat riset e. Membangun peribadi yang islami
c. Mendorong penterjemahan buku
14. Baitul Hikmah di kota Baghdad merupakan bangunan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ilmu pengetahuan: diskusi ulama, penterjemahan dan universitas, yang didirikan oleh pemerintahan Abbasiyah sewaktu diperintan oleh khalifah...
a. Abu Ja’far al-Mansur d. Khulafaur rasyidin
b. Abul Abbas as-Saffah e. Al-Mu’tashim billah
c. Harun al-Rasyid
15. Berikut ini ulama besar di bidang akhlak tasawwuf dan filsafat Islam yang mendapatkan julukan Hujjatul Islam .....
a. Ibnu Sina d. Abu bakar assyidiq
b. Al-Khawarizmi e. Al-Ghozali
c. Ibnu Rusyd
16. 17. Berikut ini cendekiawan muslim yang ahli di bidang kedokteran, filsafat dan kimia, penulis kitab Al-Hawi dan Al-Kimiya, serta tokoh yang membedakan antara penyakit cacar dan kolera .....
a. Ibnu Sina d. Abu bakar assyidiq
b. Ar-Razy E. Al-Farghani
c. Al-Biruni
17. Salah satu dari imam madzhab empat dalam fiqih ini merupakan penemu ilmu Usul Fiqh, dan penulis kitab Al-Umm dan Ar-Risalah. Yaitu imam ....
a. Abu Hanifah d. Ahmad bin Hanbal
b. Malik e. Abu Khuraira
c. Syafi’i
18. Berikut ini salah satu dari imam madzhab empat dalam fiqih yang menulis kitab hadi s ”Al-Muwattho’” ....
a. Abu Hanifah d. Ahmad bin Hanbal
b. Malik e. Abu Khuraira
c. Syafi’iy
19. Corak pemikiran fiqh salah satu imam madzhab di awah ini lebih banyak menggunakan dalil aqli (rasional) daripada dalil naqli (qur’an – hadis), yaitu imam
a. Abu Hanifah d. Ahmad bin Hanbal
b. Malik e. Abu Khuraira
c. Syafi’iy
20. Cendekiawan muslim berikut ini ahli di bidang filsafat dan akhlak/etika yang dijuluki ”Al-Mu’allimuts Tsalis” (guru ketiga), penulis buku ”Tadz-hibul Akhlaq wa Tat-hirul A’raq” ....
a. Ibnu Miskawaih d. As-Suhrowardi
b. Al-Ghazali e. Ibnu Sina
c. Al-Mawardi
21. Seorang sufi berikut ini memiliki basic ilmu hadis dan fiqih yang kuat, serta berusaha mengkompromikan ajaran tasawwuf dan syariat .....
a. Abdul Qadir al-Jailani d. a, b, c benar
b. Al-Junaid al-Baghdadi e. Dzunnun Al-Misri
c. Husain bin Mansur Al-Hallaj
22. Buku Alfu Lailah Wa Lailah (1001 malam, the Arabian Night) merupakan karya sastra yang sangat terkenal di Bagdad pada jaman keemasan Abbasiyah dan sempat diterjemahkan kedalam hampir seluruh bahasa di dunia, adalah ditulis oleh seorang sastrawan bernama ....
a. An-Nasyasi d. Imam Sibawaih
b. Abu Nawas e. Al – Ghazali
c. Harun Al-Rasyid
23. Cendekiawan muslim berikut ini seorang astronom muslim pertama yang menyusun ”astrolab” dan penulis buku astronomi ”al-’Amal bil Asturlab” dan ”al-Qasidah fi ’Ulumin Nujum”....
a. Al-Fazari d. Ibnu Haitam
b. Al Battani e. Ibnu Sina
c. Omar Khayam
24. Imam Sibawai adalah seorang ulama’ yang ahli di bidang ilmu ….
a. Akhlak b. Nahwu c. Farmasi d. Matematika
25. 26. Puncak kejayaan bani Abbasiyah terjadi pada masa tujuh khalifah sesudah Ja’far al-Manshur, dan puncak popularitasnya dicapai pada masa khalifah ....
a. Harun al-Rasyid b. Al-Makmun c. As-Saffah d. Al-Mutawakkil
26. 27. ”Logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak dengan mencampurkan suatu zat tertentu” merupakan pernyataan yang dikemukakan oleh seorang cendekiawan muslim ahli Ilmu Kimia ....
a. Abu Raihan al-Biruni c. Ibnu Sina
b. Jabir ibnu Hayyan d. Nasiruddin Ath-Thusi
27. 28. Khalifah bani Abbasiyah berikut ini terkenal sangat cinta ilmu pengetahuan ...
a. Harun al-Rasyid b. Al-Makmun c. Al-Hadi d. Al-Mu’tashim
28. 29. Perhatian dan minat para ulama dan ilmuwan muslim terhadap Iptek pada jaman pertengahan sungguh sangat besar, karena mereka terdorong oleh ....
a. para ilmuwan non muslim c. anjuran dari agama Islam
b. hadiah dari para khalifah d. ajaran dari Gereja di Eropa
29. 30. Maksud dari sabda Nabi Saw:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Adalah mendorong setiap muslim agar ....
a. mengamalkan ilmunya c. berilmu dan beramal
b. mencari ilmu pengetahuan d. menguasai dunia
30. 31. Alloh berfirman dalam QS Al-Mujadilah [58] : 11
Menurut ayat di atas, bahwa Allah akan memberikan derajat yang tinggi kepada orang-orang yang ....
a. rajin dan bersungguh-sungguh c. beriman dan beramal soleh
b. senantiasa beribadah d. beriman dan berilmu pengetahuan
31. 32. Pemerintahan Bani Abbasiyah sangat peduli terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu buktinya adalah didirikannya .... sebagai pusat kajian ilmu dan penterjemahan buku-buku asing kedalam bahsa arab.
a. Masjid & madrasah b. observatorium c. Baitul Hikmah d. Baitul Mal
32. 33. Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Abu Nasr al-Farabi dan Ar-Razi pada masa Abbasiyah juga dikenal sebagai tokoh ahli ...
a. matematika b. fisika c. astronomi d. kedokteran
33. 34. Berikut ini seorang astronom muslim yang menciptakan Astrola dan menulis Kitab al-Zij (tabel) ...
a. Al-Fazari b. Al-Biruni c. Al-Battani d. Al-Farghani
34. 35. Astronom muslim yang di dunia Barat (Eropa) dikenal dengan nama Alfarganus ini penulis kitab astronomi berjudul Harakat al-Samawiyah wa Jawami'ul-'ilmin Nujum ...
a. Al-Fazari b. Al-Biruni c. Al-Battanii d. Al-Farghani
35. 36. Perhatikan table berikut !
No Nama Ilmuwan Bidang Karya Tulisnya
1 Ibnu Sina Kedokteran Al-Qonun Fit Thibb
2. Imam Ghozali Kedokteran Tahafutut tahafut
3 Al-Faraby Fisika Metafisika
4 Ibnu Nafis Kedokteran Asyami fi Tibb
5 Imam Syafii Tasawwuf Akhlak Ihyak Ulumuddin
Tabel di atas yang benar dan sesuai adalah ….
A. 1,2 dan 3 B. 1,2 dan 4 C. 1,3 dan 4 D. 1,3 dan 5
36. 37. Seorang ahli geografi muslim dan penjelajah yang pernah mengadakan perjalanan sampai Persia, India, Srilanka, Cina, dan penulis buku “Muruj Az-Zahab wa Ma’adin Al-Jawahir”....
a. Abul Hasan Al-Mas’udi c. Ibnu Khurdazabah
b. Ibnu Khaldun d. Abu Zakaria Al-Farra
37. 38. Ibnu Haitsam adalah seorang dokter dan ahli fisika yang di Barat (Eropa) dikenal dengan nama Avenetan dan .....
a. Alhazen b. Averusd c. Albetegni d. Al-Pharabius
38. 39. Teori tentang ilmu optik Ibnu Haitsam mempengaruhi teori ilmuwan Barat seperti Issac Newton, John Kepler, Roger Bacon, dll. Berikut ini buku karyanya yang membahas ilmu optik .....
a. Alkimiya b. Al-Manazhir c. Haiatul Falak d. Al-'Amal bil Asturlab
39. 40. Ibnu Baitar adalah seorang ahli Biologi, Botani, & farmasi, yang di Barat dikenal dengan nama ....
a. Albetegni b. Aben Bethar c. Albetegni d. Alhazen
40. 41. Buku karya Ibnu Baithar yang berjudul Al-Jami' al-Mufrodat al-'Adawiyah wal Aghziyah ini menjelaskan tentang ...
a. farmasi (obat-obatan) c. praktek kedokteran umum
b. Fenomena alam sinar zodiac d. Sejarah bangsa-bangsa
41. 42. Cendekiawan muslim berikut ini dijuluki ”Bapak Ilmu Kimia” dalam Islam dan penulis “Book of the Composition al Chemy” ...
a. Abu Raihan al-Biruni c. Ibnu Ibnu Baithar
b. Jabir ibnu Hayyan d. Nasiruddin Ath-Thusi
42. 43. Al-Maqasidul Falasifah, Tahafutul Falasifah, Al Munqidz minadh Dhalal , dan Ihya’ Ulumuddin, merupakan buku-buku filsafat terkenal yang ditulis oleh cendekiawan muslim ....
a. Ibnu Rusyd b. Al-Farabi c. Al-Kindi d. Al-Ghazali
43. 44. Berikut ini adalah salah seorang penyair dan humoris terkenal di Baghdad dengan cerita humornya padai masa khalifah Harun Ar-Rasyid ….
a. Abu Nawas b. Abu Zakaria c. Jalaluddin Rumi d. Sibawaih
44. 45. Khalifah bani Abbasiyah berikut ini terkenal sangat cinta ilmu pengetahuan ...
a. Harun al-Rasyid b. Al-Makmun c. Al-Hadi d. Al-Mu’tashim
45. 46. Berikut ini salah seorang mufassir (ahli tafsir Al-Qur’an) terkenal di masa Abbasiyah dengan metode tafsir bil-Ma’tsur...
a. Ibnu Jarir At-Thobary c. Jalaluddin As-Suyuti
b. Qurraisy Syuhab d. Muhammad As-Shobuny
46. 47. Kebijakan Daulah Abbasiyah untuk menerjemahkan buku-buku asing (darii Yunani, Persia dan India) sangatlah penting dalam usaha menggali pengetahuan yang telah ada sebelum Islam. Dengan penerjemahan tersebut, umat Islam dapat mempelajari, meneliti, dan mengembangkan keilmua, sehingga lahirlah karya-karya ilmiah penting yang manfaatnya dapat kita rasakan sekarang ini.
Dari paparan sejarah di atas, keteladanan yang dapat kita petik adalah ....
a. Merasa takjub pada kemajuan yang diraih oleh Dunia Barat saat ini
b. Merasa puas atas segala prestasi yang pernah diraih di bidang ilmu pengetahuan
c. Selalu mengkaji dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan tekun
d. Sekedar menjadi penonton bagi kemajuan dunia barat.
47. 48. Perhatikan wacana berikut!
Ilmu pengetahuan mengalami puncak kejayaan pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada masa itu buku-buku berbahasa asing diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Pada masa itu pula bermunculan intelektual muslim. Kemunculan para intelektual disebabkan sang khalifah memberikan fasilitas mendirikan Lembaga Ilmu Pengetahuan yang disebut Baitul Hikmah. Nilai yang dapat diteladani dan dikembangkan berdasarkan wacana diatas adalah……
a. Memunculkan kembali pemerintahan Bani Abbasiyah agar Islam kembali jaya
b. Menuntut ilmu setinggi mungkin agar dapat memimpin dunia
c. Mendirikan lembaga pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan umat Islam dan melahirkan intelektual muslim
d. Orang yang berilmu mendapatkan derajat yang tinggi di dunia dan akhirat.
48. 49. Perhatikan tabel dibawah ini!
Nama Hasil Karya
1 Ibnu Sina a Al Kulliyyat
2 Ibnu Rusydi b Ihya’ Ulumuddin
3 Imam Ghozali c Al Jabru wal Muqobbala
4 Al Khawarizmi d Canon of Medicine
Pasangan yang yang tepat antara pernyataan dan kata kunci pada tabel tersebut adalah ….
a. 1-a, 2-b, 3-c, 4-d c. 1-b, 2-d, 3-a, 4-c
b. 1-c, 2-d, 3-a, 4-b d. 1-d, 2-a, 3-b, 4-c
49. 50. Pada jaman Nabi, Khulafaur rasyidin, sampai masa Bani Abbasiyah, para murid yang belajar dengan cara duduk melingkari guru, disebut ........
a. Halaqoh b. Hauqolah c. Hamdalah d. Kuttab
Powered by Blogger.
Blog Archive
-
2015
(15)
- December (5)
-
September
(10)
- PERKEMBANGAN ISLAM DI BENUA AFRIKA
- PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA
- RUNTUHNYA BANI ABBASIYAH
- KEBERHASILAN DAN PERKEMBVANGAN ILMU PENGETAHUAN PA...
- SEJARAH BERDURUNYA BANI ABBASIYAH DI BAGHDAD
- KESULITAN YANG DIHADAPI KHURAFAUR RASYIDIN
- KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KHLAFAUR RASYIDIN
- KEBERHASILA YANG DI RAIH KHULAFAUR RASYIDIN
- PROSES PEMILIHAN KHULAFAUR ROSYIDIN
- STRATEGI DAKWAH KHULAFAUR ROSYIDIN
© Mania Ilmu 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates