ASMAUL KHUSNA
A. Pengertian
Asmaul Husna
Etimologi Asmaa'ul husna berasal dari kata اسماء jamak dari اسم
yang artinya nama-nama sedangkan الحسنى artinya yang
baik atau yang indah. Terminologi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah
yang baik lagi indah. Nama-nama
Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam
kebesaran dan kehebatan Allah, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta
beserta segala isinya.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini,
karena nama-nama Allah adalah alamat kepada yang mesti kita ibadahi dengan
sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan
penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh dalam
mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.
Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat
pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan
4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Allah swt yang
harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi
Muhammad saw.
Seluruh nama Allah bersifat Taufiqiyah, yaitu tidak ada ruang sedikitpun
bagi akal untuk menentukannya. Akal kita tidak mungkin sampai pada segala
sesuatu yang menyangkut hak Allah seperti dalam masalah nama-nama-Nya. Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah
ketetapan dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan
mudah menulis "Allah adalah ..." karena tiada satupun yang dapat
disetarakan dengan Allah.
Berikut adalah beberapa dalil yang terkandung di dalam
Al-Qur'an dan Hadis tentang Asmaul Husna:
1.
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia, Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang baik)."
- (Al-Quran, Surat Thaa-Haa: 8)
اللَّهُ
لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى
2.
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah
Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia memiliki al asmaaulhusna
(nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu
dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua
itu" - (Al-Quran.Surah Al Israa ': 110)
قُلِ
ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖأَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ
الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚوَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا
وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
3.
Dari Abu Huraira R.A.: Nabi saw. bersabda: "Allah
itu memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu
menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil [esa]
dan Dia menyukai [jumlah] yang ganjil." - Sahih Bukhari
Dan
dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya :
1. “Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama yaitu
100 dikurangi 1 (satu) barang siapa menghafalkannya akan masuk surga.
Sesungguhnya Allah itu witir (tidak genap). Dia menyukai witir itu (HR.
Baihaqi)"
2. Menurut
Abdullah Sani dalam bukunya Asmaul Husna 76 nama dari Asmaul Husna terdapat
dalam Al Quran, sedang 23 lainnya terdapat dalam hadist.
Menurut Islam, seorang muslim tidak akan diberi nama menyerupai nama Allah
dalam bentuk yang sama-misalnya Al Malik, tetapi bisa disebut Malik. Namun nama
/ sifat Allah bisa digabungkan dengan kata "Abdul -" yang berarti
hamba (contohnya. - kepada Allah) dan biasa digunakan sebagai nama orang untuk
orang Muslim. Misalnya 'Abdul ar-Rahman ("hamba kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih").
B. Menguraikan 10 Asmaul Husna
Menurut bahasa,
asma’ul husna berarti nama-nama yang baik, sedangkan menurut istilah berarti
nama-nama baik yang dimiliki Allah sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya.
Di dalam al-Qur’an nama-nama yang baik dijelaskan pada Qs. Al-A’raf/7: 180
sebagai berikut :
وَلِلَّهِ
الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي
أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya:
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran
dalam nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan.” (Qs. Al-A’raf/7: 180)
Nama-nama indah
(Asmaul Husna) yang berjumlah 99 menurut hitungan ulama Sunni, dapat
dirangkai secara kronologis begitu indah ibarat seuntai tasbih. Dimulai dengan
lafadz al-jalalah, Allah, dengan angka 0 (nol), yang di anggap angka
kesempurnaan, disusul dengan al-Rahman, al-Rahim dan seterusnya sampai
angka ke 99, al-Sabur. Dan kembali lagi ke angka nol, Allah (al-jalalah),
atau kembali lagi ke pembatas besar dalam untaian tasbih, symbol angka nol
berupa cyrcle, bermula dan berakhir pada stu titik, atau menurut istilah
Al-Qur’an: Inna li Allah wa inna ilaihi raji’un,(kita berasal dari tuhan
dan akan kembali kepada-Nya).
Seperti yang
telah disebutkan di atas bahwa Asmaul Husna Allah SWT berjumlah 99 nama.
Sebagian dari Asmaul Husna tersebut termasuk kedalam sifat wajib Allah, yakni
sifat-sifat dan pasti dimiliki Allah SWT. Mengenai jumlah Asmaul Husna
Rasulullah SAW bersabda; Artinya:” Sesunnguhnya Allah itu mempunyai Sembilan
puluh Sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa menghafalkannya dengan
meyakini akan kebenarannya maka ia masuk syurga, sesungguhnya Allah itu maha
ganjil tidak genap dan senang sekali sesuatu yang ganjil. (HR. Ibnu Majah).
Kembali lagi ke
pembahasan awal, yakni menguraikan sifat Allah dalam Asmaul Husna (Al
Muqsith, An Nafii`, Al Waarist, Ar Raafi`, Al Baasith, Al Hafizh, Al
Waduud, Al Waalii, Al Mu`izz, Al Afuww). Untuk lebih jelasnya saya
akan menguraikan sebagai berikut;
1) Al
Muqsith المقسط Yang Maha Seimbang.
Allah tidak pernah memberatkan satu
pihak dengan pihak yang lain, dan Allah tidak meringankan satu pihak dengan
pihak yang lain, kaya dan miskin, kedudukan raja dan budak, semuanya di Anggap
sama.
2) An
Nafii`
النافع Yang Maha
Memberi Manfaat.
Dikatakan bahwa Dialah yang memberi
Manfaat, Allah menciptakan apa-apa yang ada di bumi ini untuk memberikan
manfaat kepada mahluknya.
3) Al
Waarits الوارث Yang Maha Pewaris.
Dalam kehidupan manusia Allah tidak
hanya mewarisi harta, tanah/daerah (QS, Al-Ahzab 33.27) tapi juga Al-Qur’an
(Qs. Al-Fatir 35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang dapat mewarisi ilmu
(An-Naml 27.16) yang penting adalah mewarisi syurga (Qs. Maryam 19.19) .
4) Ar
Raafi`
الرافع Yang Maha
Meninggikan (makhluknya).
Walaupun kita sudah jatuh, Ia dapat
membangkitkan kita kembali, walaupun sudah mencapai titik rendah, Ia bisa
meninggikan kembali. Karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk dapat
melakukannya.
5) Al
Baasith
الباسط Yang Maha Melapangkan
(makhluknya).
Ketika kita dihadapkan dengan
permasalahan hidup seakan-akan hari-hari yang kita hadapi cukup lama, ketika
kita mendapatkan musibah seakan-akan kita pesimis untuk dapat melaluinya dan
enngan mengikhlaskannya. Tapi ketika kita sadar, Dialah (Allah) yang maha
melapangkan segala-galanya, Dalah yang melapangkan jiwa kita, yang membesarkan
hati kita dan meningkatkan kesadaran kita. Karena Allah Maha Pengasih lagi
penyayang hamba-Nya.
6) Al
Hafizh
الحفيظ Yang Maha Memelihara.
Begitu besar-Nya ia, sehingga
segala sesuatu dapat dipelihara-Nya, tanpa pilih kasih, manusia yang kecil,
yang sempit wawasannya tidak bisa mengasihi setiap orang. Manusia juga tidak
bisa disebut sang pemelihara. Paling banter, kita hanya memelihara keluarga
kita sendiri dan itupun karena kehendak-Nya. Tanpa rahmat-Nya kita tidak dapat
melakukan apapun. Sebagai pemelihara dan melestarikan sifat-sifat bijak kita.
Ia memberikan kepada fisik kita, ia pula yang memenuhi kebutuhan rohani kita.
Pada saat melemah Ia lah sumber kekuatan, karena Ia adalah yang memberi kekuatan
(al-Muqit).
7) Al
Waduud الودود Yang Maha
Mengasihi.
Imam Al-Ghazali berkata, bahwasanya
kata Wadud itu lebih mendekati makna rahmat, tetapi rahmat
menyandarkan kebaikan kepada orang yang dikasihani, sedangkan orang yang
dikasihani ialah orang yang membutuhkan dan orang yang kesulitan. Perbuatan Ar-Rahim
itu mensyaratkan orang yang dikasihani itu lemah, sedangkan perbuatan Al-Wadud
itu tidak demikian. Sebab, rahmat yang diberikan Allah kepada siapa yang
dikehenndaki-Nya, termasuk di dalamnya orang mukmin, orang durhaka, orang kuat
dan orang lemah. Tetapi kasih sayang-Nya khusus bagi orang-orang mukmin,
sebab mereka adalah orang-orang yang dikasihi oleh Allah dan merekalah
orang-orang yang khusus mendapatkan kasih saayang-Nya sebagai tambahan dari
rahmat yang telah mereka peroleh.
8) Al
Walii
الولي Al-Waliy Yang Maha
Melindungi
Sahabat-sahabat kita di dunia ini
tidaklah bisa melindungi kita, hari ini melindungi besok tidak, hari ini
sahabat, bisa jadi besok berubah menjadi musuh, bahkan ketika ada suatu bencana
pun mereka tak mampu menolong kita, Mereka bukanlah sahabat sejati kita, mereka
hanyalah teman bagi kita, karena hanya Allah lah yang bisa melindungi kita
kapan pun dan dimanapun, karena erlindungan-Nya tak terbatas oleh ruang dan
waktu.
9) Al
Mu`izz
المعز Yang Maha Memuliakan
(makhluk-Nya).
Dikatakan bahwa Al-Mu’izz itu
adalah Dzat yang memberikan kemuliaan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya,
sedangkan Al-Mudzill itu ialah Dzat yang menundukkan orang yang dikehendaki-Nya
dengan jalan menghinakannya. Namun jangan lupa di balik penarikannya kembali
itupun terdapat kemurahan Allah, Ia ingin meningkatkan kesadaran kita dan
merendahkan derajat kita itu merupakan sarana untuk mencapai apa yang di
inginkan-Nya. Hanya kesadarn yang bisa menyelamatkan kita, dan Ia ingin kita
selamat, makadari itu janagn pernah meragukan kebijakan-Nya, apapun di lakukan
oleh-Nya untuk membuat kita sadar. Karena Ia maha Memuliakan (mahluk-Nya).
10) Al- Afuww
العفو Yang Maha Pemaaf.
Al Afuww ialah Dzat yang menghapuskan segala
kejahatan dan memaafkan orang-orang yang telah berbuat maksiat. Kata
al-Afuww ini mendekati makna Al-Ghafur,
tetapi ia lebih sempurna. Sebab, Al-Ghafur
itu adalah as-sitr (merahasiakan), sedangkan Al-Afuww itu adalah al-mahwu
(menghapuskan).
Dikatakan bahwa para malaikat yang
ditugasi untuk mencatat amal perbuatan manusia menghaturkan catatan
amal-amalnya pada hari kiamat, lalu mereka lihat sebagian besar lembaran amal
itu telah terhapus, padahal mereka mengetahui apa isinya. Maka sadarlah mereka
bahwa Allah telah menghendaki kebaikan buat orang itu. Firman Allah:
وَهُوَ
الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ
وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
Artinya : “Dan Dialah yang
menerinma tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan…”
(QS. Asy-Syura: 25).
C.
Bukti Kebenaran Asmaul Husna
1.
Al-Muksit المقسط artinya Yang Maha Pemberi Keadilan
Maknanya
adalah Allah Maha menyebarkan keadilan dan kejujuran. Semua telah
diciptakan oleh Allah secara seimbang, ketidak seimbangan sedikit saja akan
menjadi bencana bagi manusia dan ciptaan NYA. Allah memberikan kekuatan yang
lebih pada sebagian ciptaannya dan kelemahan tertentu serta memberi kekayaan
dan kemiskinan kepada sebagian orang dan sebagian yang
lainnya,karenakeadilannya.
Allah
memperlakukan hamba hamba seadil adilnya tidak ada satu perbuatan yang luput
dari perhatian NYA. Semua mendapat ganjaran, baik itu kekeliruan, kesalahan,
kezaliman maupun kebaikan.Allah memberikan ganjaran kepada yang zalim dan
memberikan ganjaran dari yang di zalimi dengan sebaik baiknya ganjaran, namun
dalam melakukan hal itu Allah memberikan ganjaran sebaik baiknya kepada
keduanya, hanya Allah yang Maha Adil yang menjadikan keduanya mendapat ganjaran
terbaik.
Bukti
kebenaran yang terkandung dalam al-muksit. Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali
imran 3/18, maknanya adalah :
شَهِدَ
اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا
بِالْقِسْطِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
a.
Tidak ada satu mahluk di alam semesta ini yang dapat
menyamai keadilan Allah.
b.
Pengadilan allah SWT pasti akan terjadi, akan
menimpa siapa saja.
c.
Manusia akan menerima keadilannya dan keputusan
darinya sesuai dengan yang dilakukan
Allah SWT
Mewarisi segala sesuatu yang ia miliki kepada hambanya. Bukti kebenaran yang terkandung dalam
Al-waris Q.S Al-Hijr : 23. Lautan, samudera, tanah tempat kita menginjakkan
kaki sehari-hari, bulan, bintang dan masih banyak lagi ciptaan-Nya yang tidak
bisa kita hitung. Allah telah mewariskan sebagian dari apa yang Ia ciptakan
untuk kita. Dalam kehidupan manusia Allah tidak hanya mewarisi harta, tanah
atau daerah disebutkan dalm QS. Al-Ahzab 33.27) tapi juga Al-Qur’an (QS.
Al-Fatir 35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang dapat mewarisi ilmu (An-Naml 27.16)
yang penting adalah mewarisi surga (Qs. Maryam 19.19) . Orang-orang yang
memandang dengan mata hati senantiasa menyaksikan makna dari ayat-ayat ini dan
mendengarkannya. Mereka yakin bahwa kerajaan itu hanya milik Allah sendiri,
pada setiap hari, setiap saat, dan setiap detik, karena itulah Dia azali dan
abadi. Hal ini dapat dicapai oleh mereka yang memahami hakikat tauhid, dan
mengetahui bahwa yang tunggal perbuatannya di langit dan di bumi hanya satu.
Berakhlak dengan ism ini
mengharuskan kita menjadi warits
dari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang saleh, sebab ulama itu adalah
pewaris para nabi.
Maknanya
adalah :
a. Bahwa Allah
SWT lah yang menciptakan alam semesta, bumi, langit dan seisinya untuk di
kelola oleh makhluknya dengan sebaik-baiknya, Q.S Maryam : 40
b. Manusia
harusnya menyadari bahwa semua milik Allah dan semuanya adalah titipan darinya
maka manusia tidak boleh bakhil/kikir dan sombong.
3.
An
Nafii النافع artinya Yang Maha Memberi Manfaat
ALLAH adalah
pencipta kebaikan dan pemberi manfaat yang utama bagi hamba NYA. Karunia Allah
tertinggi kepada manusia adalah akal, hati nurani dan iman. Kasih sayang Allah
seperti kebaikan2 NYA terus menerus diberikan kepada hamba hamba NYA. Jika kita
menginginkan sesuatu maka kehendak tersebut tidak akan dapat menghantarkan
kepada kita apa yang kita inginkan atau menjadikan kita memiliki kehidupan yang
kita kehendaki. Seringkali apa yang kita sukai terlepas dari genggaman kita dan
apa ang ktia tidak inginkan malahan mengejar kita. Itulah kehendak Allah yang
harus kita syukuri. Allah menciptakan segala sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan kita. Hewan, tumbuh-tumbuhan, bahkan seluruh ciptaan Allah di jagad
raya ini. Diantara tumbuh-tumbuhan banyak sekali kasiat yang bermanfaat,
sehingga bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita, atas
izin-Nya pula seseorang dapat menjadi dokter yang bisa menyembuhkan
pasien-pasiennya dan semua itu tidak akan terjadi kecuali dengan kebesaran
Allah swt.
Bahwa Allah
SWT lah yang berkuasa untuk mencukupi rezeki / segala kebutuhan hidup dan
menentukan segala urusan yang dihadapi mahluknya Q.S Al-Baqarah 245. Allah
tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Ketika kita
mendapat suatu musibah, sepertinya kita sudah tak mempunyai kekuatan apa-apa,
kita merasa lemah, dan terpuruk, tetapi tanpa kita sadari pada ahirnya kita
juga dapat melaluinya, sungguh ini merupakan kebesaran Allah yang melapangkan,
hati kita, jiwa kita, dan kesabaran kita.
Makna yang
terkandung dalam AL-Basith
a.
Allah SWT tidak terbatas, maka mintalah sama Allah SWT
b.
Allah Melipatgandakan Rezeki & karunia nya bagi
mereka yang bersyukur (Q.S Al-Ibrahim :7)
Dari kata
dasar hifz artinya menjaga. Bahwa Allah SWT lah yang memelihara, menjaga &
mengendalikan semua ciptaannya (Q.S. Yusuf 64) dan (Q.S Al-Anbiya : 82). Tidak
ada seorangpun yang dapat menandingi kekuasannya dan mengendalikan segala
urusan makhluknya.
Bukti
kebenaran Al-Hafizh terdapat dalam surat Al-Baqarah 255. Maknanya adalah
a.
Allah SWT menjaga mahluknya dari kehancuran
&kerusakan
b.
Allah SWT mencatat, menghitung & memberi balasan
kepada hambanya
c.
Allah SWT menjaga para walinya yang, melindungi dari
kemungkinan berbuat dosa.
6.
Al-waliyy
الولى
(Allah SWT yang maha melindungi)
Maksudnya
adalah Allah yang maha melindungi semua mahluknya ciptaanya dari segala
ganguan yang mengancam kehidupannya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an
surat Al-Baqarah : 107 Dan Al-Qur’an surat Muhammad : 11
Bukti
kebenaran Al-waliyy
Orang yang beriman akan mendapat
1.
perlindungan dari Allah SWT di dunia dan di Akhirat
2.
mendapat rahmat dan pertolongan dari Allah SWT
3.
mendapat keselamatan dan kemenangan dalam menjalani
hidup
4.
mendapat kesuksesan hidup di dunia, sebagai bekal
hidup di akhirat.
5.
Kelak di akhirat Orang kafir tidak akan mendapat
perlindungan dari Allah SWT
Agar seseorang
mukmin dapat meneladani Makna yang terkandung dalam al-waliyy maka dalam
seluruh aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip proteksi (saling
melindungi) dan mengamankan segala kemungkinan yang menggangu roda kehidupan
(dari nafsu dan godaan setan yang terkutuk.
7. Al-wadud الودود
artinya yang maha mengasihi.
Secara istilah allah memiliki sifat yang mengasihi terhadap mahluknya tanpa
terkecuali, terhadap siapapun tanpa pilih kasih . Menurut pendapat Az-zujaji,
Al-wadud artinya dialah zat yang mengasihi dan yang mencintai hambanya yang
shaleh. (Q.S Al-Buruj : 13-14).
Bukti
kebenaran Al-wadud
a. Allah SWT
yang memberikan nikmat kepada manusia baik yang tampak maupun tidak nampak
b. Allah SWT
Memuliakan anak keturunan Adam dengan memberikan Akal, hati, dan keistimewaan
lainya.
c. Allah SWT
menurunkan Nabi dan Rasul untuk menyelamatkan hidup manusia dari kesesatan
hidup.
8.
Ar-rafi
الرافع
(Allah Yang Maha Meninggikan)
Secara
istilah Ar-Rafi artinya bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan untuk untuk
menggankat harkat dan martabat makhluknya pada derajat yang terbaik (sempurna).
Allah SWT
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Waqiah : 1-3.
Bukti
kebenaran Ar-rafi
a.
Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang beriman
dan berilmu
b.
Allah SWT akan meninggikan tempat manusia,
c.
Bagi mereka yang senantiasa tawadu dalam
menjalani hidup
9.
Al-Mu’izz
المعز (Allah SWT yang
maha memuliakan)
Secara
istilah Al-Mu’izz berarti segala kemuliaan hanya milik Allah SWT dan akan di
berikan kepada hambanya yang di kehendaki.
Bukti
kebenaran Al-Mu’izz
a. Allah SWT
akan memuliakan orang-orang yang jiwanya tenang dan senantiasa mengingat Allah
b. Orang yang
senantiasa mengingat Allah SWT akan dapat mengendalikan nafsunya dan Allah Akan
memuliakannya kelak di Akhirat.
10. Al-‘Affuww
العفو
(Allah SWT yang maha pemaaf)
Maknanya
adalah bahwa Allah SWT akan memaafkan, Al-afw bearti memafkan
dosa-dosa dan tidak membalas orang-orang yang berbuat salah. Menurut Imam
Al-Gazali Al-Afuww artinya yang menghapuskan keburukan-keburukan dan mengampuni
kekejian
Bukti
kebenaran Al-Affuw
a. Allah SWT
Akan memaafkan dosa hambanya karena keterbatasan dan ketidakmampuan hambanya
b. Allah SWT
akan memperlihatkan dosa hambanya dan menutupi sebagian besar dosa hambanya
kelak di Akhirat.
Hal tersebut
terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 286.
D. Perilaku Orang yang Mengutamakan Asmaul Husna
Manusia yang sempurna ibadahnya dan
kedekatannya kepada Allah adalah orang yang beribadah kepada-Nya dengan semua
nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Sehingga Asmaul Husna akan menjadi inspirasi dan
pengingat bagi setiap hamba untuk beribadah secara ikhsan dan ikhlas. Sebagai
arah bagi kita untuk mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini merupakan perilaku orang
yang mengamalkan Asmaul Husna:
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AL-MUQSITH, [Alloh Yang Maha Mengadili], maka dalam
setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan perbuatan yang adil dengan
senantiasa mengingat keadilan Alloh. Serta senantiasan memberikan hak adami
(rahmah) kepada sesama manusia ataupun makhluk lain tanpa pilih kasih terhadap
siapapun walaupun terhadap musuh sekalipun.
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AL-WARITS,[Alloh Yang Maha Mewarisi], maka dalam setiap
langkah kehidupannya akan mencerminkan keikhlasan terhadap apa yang diberikan
Alloh,selalu mengingat kebesaran Alloh,serta memberikan shadaqah yang berguna
yang menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AN-NAAFI'U, [Alloh Yang Maha Pemberi], maka dalam setiap
langkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mensyukuri segala nikmat Alloh,
berbuat hal yang dapat memberikan manfaat kepada sesamanya, serta menjauhkan
segala bentuk mafsadat yang dapat menyengsarakan kehidupan manusia.
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AL-BAASITH, [Alloh Yang Maha Melapangkan], maka dalam
setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mengingat pemberian Alloh
kepada hamba-Nya, memberikan pencerahan hati dan pikiran bagi sesama manusia,
dan membantu meringankan segala beban dan rintangan serta hambatan yang
mengganggu kehidupan manusia.
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AL-HAFIIDZ, [Alloh Yang Maha Menjaga], maka dalam setiap
langkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mengingat pertolongan Allog
terhadap hamba-Nya dengan keyakinan bahwa Alloh akan selalu menyertai dan
menolong hamba-hamba yang isthiqomah dalam menapak jalan kebenaran, serta
membebaskan sesama manusia dari segala kemungkinan yang menyesatkan
kehidupan-Nya.
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AL-WALI, [Alloh Yang Maha Melindungi], maka dalam setiap
langkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mengingat kekuasaan Alloh yangb
tak terbatas dan memohon agar selalu dalam lindungan-Nya.
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AL-WADUUD,Alloh Yang Maha Pengasih], maka dalam setiap
langkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mengingat kasih sayang Alloh
terhadap semua makhluk-Nya, dan hanya Allohlah yang paling mengetahui hati
hamba-hambanya, menghormati dan menghargai harkat dan martabat manusia dan
menjunjung tinngi kehormatan manusia.
·
Seorang
yang mengalkam sifat AR-ROOFI', [Alloh Yang Mha Meninggikan], maka dalam setiap
langkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mengingat kekuasaan Alloh terhadap
hamba-Nya, hanya Allohlah yang berhak meninggikan derajat manusia dan Dia pula
yang berhak merendahkan-Nya.
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AL-MUI'IZZU, [Alloh Yang Mha Memuliakan], maka dalam
setiap lagkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mengingat kemuliaan dan
keagungan Alloh, serta menjaga harkat dan martabat manusia.
·
Seorang
yang mengamalkan sifat AL-AFUWW, [Alloh Yang Maha Pemaaf], maka dalam setiap
langkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mengingat akan harapan ampunan
Alloh terhadap hamba-Nya sehingga tidak mudah putus asa. Dan tidak segan
meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan ataupun kekhilafan yang dilakukan
dan senantiasa berusaha untuk mendapatkan ampunan dari Alloh SWT.
E.
Meneladani
Sifat Allah dalam 10 Asmaul Husna
Al Baasith (Yang Maha Melapangkan makhluknya).
Meneladani Al-basith bearti kita
harus melapangkan hati sendiri dengan cara mendekatkan diri dan taat kepada
allah, ketika kita ingat dan taat kepada allah maka senantiasa hati kita akan
tentram. (Qs Ar-Ra’d 13.28).
selain itu kita juga harus melapangkan hati orang lain, terutama orang yg kita
cintai, dengan cara membahagiakannya, sebagaimana contoh, apabila saudara kita
membutuhkan bantuan maka bantulah semampu kita. Dan bagaimana bantuan yg kita
berikan membuatnya menjadi senang.Al ankabut 29.62.
Al Waarist (yang maha mewarisi)
Yang meneladani sifat ini hendaknya
bila memiliki kemampuan agar menyumbangkan warisanya kepada keluarga yang lebih
membutuhkan. Kalau ini tidak dapat dilakukanya, maka janganlah warisan
menjadikan keluarga berantakkan, dan lebih lagi jangan memakan harta waris yang
bukan haknya. Ini merupakan salah satu yang dikecam Allah secara tegas (Qs. Al-Fajr:19). Setelah itu dia dituntut
agar menghiasi diri dengan sifat-sifat yang dirinci-Nya ketika menjelaskan
siapa dari makhluk-Nya yang wajar menjadi ahli warist syurga (Qs. Al-Mu’minun:1-11)
Al-Muizz (yang maha memulyakan mahluk-Nya)
Kita Sadar bahwa kemulyaan itu milik
allah, karnanya jika kita menginginkan kemulyaan, maka untuk meneladani-Nya
kita harus taat dan patuh kepadanya, niscaya allah akan menganugrahkan
kemulyaan kepada kita. Selain itu kita juga harus memulyakan orang tua
kita karna mereka adalah orang yg paling berjasa dalam hidup kita,
memulyakannya dengan berbakti pada kedua orang tua, tidak sesekali menyakitinya
apalagi durhaka padanya. Dan janganlah engkau terlena oleh masa-masa kesenangan
dan kelapangan ketika semua itu terjadi dengan melupakan Allah didalam
kesenangan dan kebahagiaanmu, dengan menjadi sombong karena mengira bahwa
dirimu lah penyebab keberhasilan dan keamananmu. Maka Pada saat itu kita harus
ingat kepada sahabat iman yang lain, yaitu bersyukur (syukr), karena Allah
menyukai orang-orang yang bersyukur.
AL-Hafizh ( yang maha memelihara)
Untuk meneladaninya kita harus
besyukur kepedaAllah SWT yang telah memberikan beribu-ribu kenikmatan kepada
kiata, termasuk di antaranya ia menciptakan hutan juga unuk kepentingan kita,
untuk itu kita harus memeliharanya dengan baik dan peduli dengan lingukan,
semua yang diciptakan Allah mempunyai kemanfaatan, karena itu kita harus
memeliharanya dengan baik.
Al-Walii (yang maha melindungi)
Untuk meneladani sifat ini dapat
dilakukan dengan tidak melindungi dan membela orang-orang yang salah.
Selalu memohon perlindungan dari godaan setan, berani mengatakan tidak untuk
mengatakan hal-hal yang tidak baik meskipun menyakitkan diri sendiri maupun
orang lain.
An-Nafii` (Yang Maha Memberi Manfaat).
Sifat ini dapat di teladani dengan
cara menggunakan waktu kita dengan efektif, dan tidak menyia-nyiakannya, jika
ita memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin maka hidup kita akan bermanfaat
pula, selain kita menjadi orang yang disiplin, banyak pula orang yang membutuhkan
karna kita di pandang sebagai orang yang giat bekerja. Karna sebaik-baiknya
manusia adalah bermanfaat bagi yang lainnya. Namun di dalam kesibukan,
janganlah sampai melupakan-Nya dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Al Muqsith (Yang Maha Seimbang).
Sifat ini dapat di teladani dengan
tidak membeda-bedakan saudara-saudara kita yang miskin dan yang kaya, yang baik
dan yang buruk, kita harus menghormati dan menghargai mereka karna kita
sama-sama sebagai mahluk Allah yang tidak mungkin
Al
Waduud (Yang Maha
Mengasihi).
Sifat ini dapat di teladani dengan
cara membagikan rizqi yang kita peroleh kepada orang-orang yang lebih
membutuhkannya, seperti mengasihi anak yatim dan menyantuni fakir miskin.
Sebagai wujud rasa bersyukur kita kepada Allah yang telah
Ar Raafi` (Yang Maha Meninggikan
makhluknya).
Meneladani sifat Ar-Raafi’ juga
dapat di lakukan dengan cara kita membantu memecahkan suatu permasalahan teman
yang sedang membutuhkan bantuan kita, agar ia tidak merasa terpuruk, dan
sedikit meringankan bebannya, seperti yang sudah di singgung dalam keterangan
di atas bahwa manusia tak bisa hidup seniri tanpa orang tang lainnya.
Al Afuww (Yang Maha Mengampuni segala
kesalahan).
Untuk meneladani sifat ini dapat di
lakukan dengan cara memaafkan kselahan kecil maupun kesalahan besar yang di
buat oleh seseorang terhadap diri kita, meskipun kadang enggan untuk
memaafkannya karena kesalahan yang ia perbuat pada kita terlalu buruk tapi
tidak ada salahnya jika kita belajar sedikit demi sedikit untuk melupakan
kesalahannya dan memikirkan hal-hal yang positif, maka lambat laun
kita akan terbiasa dengan sifat yang mudah memaafkan.
A. Berilah tanda silang (x) pada salah
satu huruf a, b, c, d atau e sebagai jawaban yang anda anggap paling tepat!
1. Tiga macam nikmat Allah disebutkan
dalam surat an Nahl ayat 78 adalah ....
a.
harta, jiwa dan raga
b.
perasaan, hati nurani, dan penglihatan
c.
perasaan, penciuman dan harta
d.
hati nurani, jiwa dan harta
e.
pendengaran, penglihatan dan hati nurani
2.
Proses
kejadian manusia diantaranya adalah menjadi nutfah (
نطفة ), artinya ….
a.
tanah air d.
sperma
b.
segumpal darah e.
daging
c.
tulang
3.
وَأَنَا
أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ Arti yang tepat untuk potongan ayat di atas adalah
a. dan aku adalah orang
muslim
b. dan aku adalah orang mukmin
c. dan aku adalah orang
yang pertama beriman
d. dan aku adalah orang yang
membantu orang muslim
e. dan aku adalah orang
yang pertama – tama berserah diri (muslim)
4.
Budi
melaksanakan shalat karena Allah. Dilihat ataupun tidak dilihat oleh orang
lain, ia tetap melaksanakan shalat. Perbuatan Budi disebut
a.
riya' d. hasud
b.
takabur e. aniaya
c.
ikhlas
5.
Di
bawah ini yang merupakan ciri manusia yang baik dan ikhlas dalam beribadah,
yaitu …
a.
selalu memberikan sodaqoh
b.
menolong orang yang kesusahan
c.
memberikan sesuatu dengan harapan ingin dibalas
d.
tidak mau memberi karena takut riya
e.
tidak menyebut-nyebut pemberian pada orang lain
6.
Dalam
kaitannya hubungan antara manusia dan Allah, penghayatan atas sifat-sifat Allah
dapat menmabah keyakinan akan kehadiran dan kekuasaan Allah di dunia .
Keyakinan ini pada gilirannya akan memperkuat……..kita kepada-Nya
a. ibadah d. ketaatan
b. tauhid e. muamalah
c. pengabdian
7.
ercaya
atau yakin dengan susunggguhnya akan adanya Allah Yang Maha Esa baik Dzat-Nya,
perbuatannya maupun sifat-sifat-Nya, disebut ….
a.
iman d.
mukmin
b.
islam e.
muslim
c.
ihsan
8.
urat
al An’am ayat 162 – 162 biasanya dibaca dalam shalat ketika ….
a.
takbiratul ihram d.
iktidal
b.
doa qunut e. doa iftitah
c.
duduk antara dua sujud
9.
Kita
dapat menemukan sejumlah nilai-nilai yang sempurna sebagai pembentuk
kepribadian dari asmaul husna jika dipahami dengan benar, nilai-nilai itu mampu
menggugah kita untuk
a. menghafalkan seluruh makna asmaul husna
b. setiap hari berdoa menggunakannya
c. mencontoh dalam prilaku sehari- hari
d. membaca
setiap saat
e. menulis
dan menempelkan di rumah sebagai
mantra
10.
Nama-nama
Allah SWT. yang baik dan agung disebut …
a.
sifat wajib d.
Asmaul Husna
b.
sifat jaiz e.
Mu'taqod Seket
c.
sifat mustahil
11.
Wahdaniyat
adalah sifat Allah yang artinya tunggal. Sifat ini juga terdapat dalam asmaul
husna yaitu
a. al Wahid d. al
Hayy
b. al Basir e. al
Alim
c. as Sami’
12.
Allah
wajib bersifat Mukhalafaul Lilhawaditsi artinya ….
a.
Allah Maha Kekal d.
Allah Maha Terdahulu
b.
Allah Maha Ada e.
Allah Maha Mengetahui
c.
Allah Maha Berbeda dengan mahkluk
13.
Allah
mampu melakukan apapun menurut kehendak-Nya terhadap semua ciptaan-Nya. Allah
tidak mungkin dihalangi atau dibatasi oleh suatu kelemahan atau keterbatasan
untuk berbuat sesauatu. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ….
a.
Allah wajib bersifat Wahdaniyah
b.
Allah wajib bersifat Qiyamuhu binafsihi
c.
Allah wajib bersifat Mukhalafatuhu lilhawaditsi
d.
Allah wajib bersifat Baqa
e.
Allah wajib bersifat Qadiran
14.
Allah
memiliki nama yang indah dan agung yaitu al Hakim, artinya ….
a.
Allah Maha Adil d.
Allah Maha Bijaksana
b.
Allah Maha Kaya e.
Allah Maha Menghitung
c.
Allah Maha Pengampun
15.
Allah
SWT. wajib bersifat Baqa. Maksud dari sifat tersebut adalah ….
a.
Allah wajib bersifat abadi dan tidak akan mengalami kebinasaan
b.
tidak ada yang diserupakan dengan Allah karena Allah berbeda dengan makhluk
c.
Allah adalah sumber segala hal yang ada di alam semesta
d.
Allah mampu melakukan apapun menurut kehendak-Nya
e. Allah adalah dzat yang sempurna
16.
Allah
SWT. akan mengampuni semua dosa hamba-Nya yang bertobat. Hal ini menunjukkan ….
a.
bahwa Allah menyayangi hamba-Nya
b.
bahwa sepantasnya Allah memiliki nama indah yaitu al Ghaffar
c.
bahwa Allah memang sangat adil dan bijaksana
d.
Allah melihat dengan kesempurnaan, tidak terbatas ruang dan waktu
e.
Allah seharusnya memiliki nama indah al Hakim
17.
24.
Allah berfirman dalam surat al Baqarah ayat 20 :
ان الله
علي كل شئ قدير . ( البقرة : )
Ayat
tersebut menunjukkah bahwa Allah mempunyai sifat ….
a.
wujud d.
qudrat
b.
qidam e.
iradat
c.
baqa’
18.
Perilaku
atau perbuatan yang baik dalam kehidupan seseorang disebut ….
a.
akhlaqul karimah d.
etika
b.
akhlaqul madzmumah e.
kebiasaan
c.
akhlaqus sayyi’ah
19.
Di
dalam kehidupan sehari-hari hendaknya selalu positif thinking. Dalam
istilah Islam, hal ini disebut ….
a.
berprasangka buruk d.
qona’ah
b.
berprasangka baik e.
husnudzdzan
c.
negative thinking
20.
Jika
seseorang melakukan tindakan yang belum pernah dilakuakan orang lainberarti ia
orang yang...
a.
gigih d.
penuh inisiatif
b. optimis e. rela
berkorban
c. nekat
esai
1.
jelaskan yang di maksud asmaul khusna beserta
3 dalil yang membahas asmaul khusna
2.
sebutkan bukti kebenaran asmaul khusna
3.
sebutkan 10 asma Allah yang harus di teladani
4.
jelaskan yang di maksud An-Nafii`
(Yang Maha Memberi Manfaat).
5.
Jelaskan yang di maksud Al Afuww (Yang
Maha Mengampuni segala kesalahan).
© Mania Ilmu 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates